Social Media makin marak saja akhir-akhir ini. Jumlahnya makin bertambah saja dari waktu ke waktu. Ini tentunya harus kita sikapi dengan bijaksana. Karena suka atau tidak suka, kecanggihan teknologi punya sisi positif dan negatif.
Salah satu sisi positif dari berbagai social media tersebut adalah mampu menyambung tali silaturahmi yang lama terputus. Banyak teman, kerabat yang sudah lama tidak bertemu, bisa bertemu lagi melalui social media. Selain itu dengan social media, kita bisa dengan mudah saling bertukar atau berbagi informasi, sehingga untuk para pelaku bisnis tentunya ini amat sangat membantu dalam menjalankan bisnisnya.
Nah, bicara mengenai kemudahan bertukar informasi, di sinilah terdapat sisi negatif dari social media. Orang bisa dengan mudah memposting apa saja. Mulai dari berita, gambar, bahkan bisa adu mulut di social media. Ini membuat saya sebenarnya agak prihatin.
Masih inget kan kasus seorang ibu rumah tangga yang berseteru dengan salah satu rumah sakit beberapa waktu yang lalu? Ini hendaknya menjadi pelajaran bagi kita pengguna media internet khususnya social media. Hendaknya jangan dengan mudah mengumbar masalah di social media, apalagi menyebut nama seseorang atau perusahaan. Mungkin maksudnya agar masalah yang dialami bisa segera mendapatkan tanggapan atau segera selesai, dan tidak terjadi pada orang lain. Tapi karena cara yang dilakukan tidak tepat, bukannya selesai tapi malah berhadapan dengan hukum.
Info pasal-pasal dan ketentuan hukum yang berhubungan dengan masalah ini bisa dibaca di sini ya. Semoga ini bisa memberikan pencerahan dan mengedukasi kita tentang etika dalam bersocial media. Hendaknya kita mempunyai filter yang kuat untuk mengantisipasi "efek samping" dari social media.
Terima kasih untuk temen2 yang sudah baca postingan saya, mohon maaf apabila ada kata2 yang salah atau menyinggung. Tulisan ini hanya sekedar mengingatkan saja, semoga ada manfaatnya. Yuk, mari kita ber-social media yang baik dan benar. ;)

No comments:
Post a Comment